Penalaran yang tumbuh dan berkembang pada khazanah keilmuan barat sangatlah dinamis. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kelimuan baru yang ditemukan oleh bangsa-bangsa barat, sehingga mampu merubah peradaban dunia menjadi semakin modern. Mayoritas negara barat menekankan akal budi untuk menggali ilmu informasi dan pengetahuan.
Akal dalam proses penggalian informasi dan pengetahuan bisa digolongkan kedalam penalaran. Penalaran yang berkembang di negara barat yaitu induktif, deduktif dan abduktif. Penalaran induktif dan deduktif muncul dan berkembang pada masa logika tradisional sedangkan penalaran abduktif muncul dan berkembang pada logika modern yang dipelopori oleh Charles Samders Pierce.
Penalaran induktif merupakan penyimpulan dari pernyataan khusus atau berbagai kasus yang individual ke bentuk umum, penalaran deduktif merupakan lawan dari penalaran induktif, penyimpulan dari pernyataan umum ke khusus. Sedangkan abduktif merupakan penyimpulan dari suatu kasus/fakta tertentu dimana kesimpulannya mengandung makna general atau universal.
Segala bentuk informasi, pengetahuan, fenomena menjadi obyek dalam penalaran di negara barat. Obyek penalaran tersebut mendapat perhatian dan tempat yang utama di negara bagian barat. Selain itu negara barat memandang alam ini sebagai objek dan lapangan kerja, sehingga manusia berlomba-lomba untuk menguasainya guna keberlangsungan hidup. Sedangkan negara timur memandang bahwa manusia itu merupakan bagian utuh dari alam, sehingga penekanannya adalah terhadap etika harmoni dalam kehidupan.
Dunia timur, yang penduduknya mayoritas muslim, hendaknya mampu terbangun kembali dan larut dalam tradisi kelimuan yang sudah dicontohkan oleh para pendahulu. Harapannya memang islam bisa merubah peradaban dunia menjadi lebih baik. Seperti yang diketahui bersama bahwa islam pernah mencapai masa keemasanya pada masa Rasulullah SAW, daulah khulafaur rasyidin, daulat umayyah, daulah abbasiyah dan setelahnya. Dimana para ilmuwan lahir dari berbagai macam disiplin ilmu. Puncak pencapaian sains dan teknologi pada masa keemasan umat islam, terkait erat dengan tegaknya sistem kekhalifahan yang sejalan dengan agama.
Sosok pemimpin yang berhasil membawa kejayaan islam dalam segala bidang yaitu seorang negarawan yang shaleh, berkompeten, serta memiliki rasa takut kepada Rabb-nya dan mencintai ilmu serta mencintai rakyatnya. Berdasarkan sejarah gemilang yang telah ditorehkan oleh Rasulullah SAW dan para khalifah, kiranya bisa kita tarik benang merah bahwa pembentukan peradaban islam hendaknya mampu mengintegrasikan tiga pilar utama, yaitu agama, politik dan ilmu pengetahuan.
Terlepas dari redupnya tradisi kelimuan dalam dunia islam, penalaran di negara barat bisa kita gunakan dalam menghadapi berbagai realitas kehidupan yang semakin kompleks. Selain itu, kita juga bisa menggunakannya sebagai alat untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan di masa mendatang akan semakin dinamis.