Keunggulan Ibadah Puasa

Keunggulan Ibadah Puasa
Gambar ini dikutip dari https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-iftar-illustration-with-people_12780370.htm#page=1&query=puasa&position=1
banner 468x60

Keunggulan Ibadah Puasa

Menapaki puasa hari ke delapan, tentu banyak hikmah yang dapat diambil ketika menjalani ibadah puasa di bulan suci ramadhan yang masih dalam suasana pandemi. Fadhilah atau keunggulan ibadah puasa di bulan suci ini tentu banyak sekali. Berikut dijelaskan salah satu hadits yang masyhur (popular) tentang keunggulan ibadah puasa.

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

(رواه البخاري والمسلم)

Artinya: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh anak adam akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-{Ku}. Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Dari hadits tersebut, secara matan berkaitan dengan keunggulan ibadah puasa. Jika dianalisa secara tarjamah tekstual, tentu terdapat kejanggalan. Kejanggalan yang dimaksud adalah balasan atau pahala ibadah. Seperti yang diketahui Bersama bahwa segala amal ibadah memang Allah SWT yang memberikan pahala atas amal ibadah yang telah dikerjakan oleh hambanya. Namun, mengapa dalam hadits tersebut ditegaskan bahwa ibadah puasa akan langsung diberi pahala oleh Allah SWT.

Menurut syekh Hasan Al Masyatha dalam kitabhnya yang berjudul Is’aful ahlil iiman bi wadhoifi syahru romadhon, setidaknya terapat empat hal yang bisa dijadikan aasan mengapa ibadah puasa menjadi ibadah yang unggul dibandingkan dengan ibadah lainnya.

  1. Ibadah puasa merupakan ibadah yang tidak terlihat secara Berbeda dengan ibadah lainnya yang bisa dikenali secara langsung karena sangat terlihat dari gerakannya. Contohnya ibadah shalat, Ketika seseorang melaksanakan shalat tentu akan sangat terlihat terkait dengan gerakannya. Sehingga kita dapat langsung menyimpulkan bahwa orang tersebut sedang melaksanakan ibadah shalat.Berbeda halnya dengan puasa, jika kita melihat dua orang yang sedang duduk di suatu tempat dan tidak ada aktivitas makan, minum dari kedunya, tentu sulit sekali untuk mengetahui, mana yang berpuasa dan yang tidak berpuasa.  Hal ini pun sekaligus mengukuhkan bahwa orang yang melaksanakan puasa sangat kecil peluanganya untuk berbuat riya’ atau pamer.

  2. Ibadah puasa yaitu ibadah yang mampu menahan syahwat. Seperti yang diketahui Bersama bahwa pangkal masuknya bisikan bisikan syaitan kepada diri manusia yaitu melalui syahwat. Insya allah dengan melaksanakan puasa, manusia akan terhindar dari yang namanya godaan syetan untuk berbuat kemunkaran atau maksiat.

  3. Pahala Ibadah puasa hanya Allah SWT yang tahu seberapa besar atau bobot pahala yang diberikan kepada orang-orang yang berpuasa. Hal ini pun menumbuhkan sifat positif dari orang yang berpuasa. Dimana orang yang berpuasa dituntut agar dapat menjaga kesempurnaan puasa dengan menjauhkan diri dari segala macam yang berbau maksiat. Bahkan hal ini bisa dilihat sebagai fastabiqul khoirot dimana orang orang berlomba lomba dalam kebaikan untuk menggapai kesempurnaan puasa dan tentunya pahala yang berlipat ganda.

  4. Di yaumul akhir kelak, balasan untuk orang yang berpuasa yaitu bertemu langsung dengan Allah SWT, tanpa halang suatu apapun. Bisa dibayangkan orang orang yang sudah dijanjikan Allah masuk surga saja tentu akan merasa sangat gembira. Terlebih jika mereka diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan Allah SWT, tentu hal ini sangat membahagiakan. Bahkan bisa dikatakan sebagai nikmat yang hakiki dalam kehidupan di akhirat kelak.

Pada akhirnya, mari kita sama sama tingkatkan kuantitas dan kualitas ibadah di bulan suci ramadhan. Utamanya ibadah puasa, agar betul dijaga dengan baik. Jangan sampai perbuatan perbuatan maksiat yang tidak disadari menciderai kesempurnaan puasa yang dilakukan. Semoga Allah SWT memberikan pahala, rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, sehingga kita semua bisa meraih surga dan diijinkan bertemu langsung denganNya..Amiin Yaa Robbal Aaalamiin..

Ingin cek artikel sebelumnya? Click disini

Anda Pemula? Ingin belajar bahasa Arab? Click disini

 

Sumber:
 Is’aful ahlil iiman bi wadhoifi syahru romadhon Karya Syaikh Hasan Al Masyatha
https://www.nu.or.id/post/read/128000/bekal-puasa-ramadhan-dari-gurunya-para-ulama

 

Related posts