Bahasa Adalah Mahkota Kita

Bahasa adalah jendela dunia bagi manusia di muka bumi ini. Bahasa Juga kunci untuk membuka dunia atau dalam bahasa Inggris disebut languange is key to open window of world. Bahasa pun menjadi penyatu manusia dalam berbagai ragam perbedaan budaya di setiap negara. Karena dengan memperdalam dan mempelajari bahasa lah seseorang bisa membuka pikirannya dan mudah berkomunikasi dengan manusia dari seluruh macam negara. Ketika kita ingin pergi ke luar negeri, bahasa Inggris lah yang menjadi bahasa utama kita dalam berkomunikasi ketika kita membutuhkan sesuatu bantuan kepada orang lain. Mungkin dari kalian sering bertanya-tanya mengapa harus bahasa Inggris lah yang menjadi bahasa utama di setiap macam negara yang kita kunjungi, dan jawabannya adalah bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa international yang digunakan untuk berkomunikasi di seluruh dunia (Encyclopedia Britannica 2015).

Seperti contoh di Indonesia memiliki 718 Bahasa Daerah dan 1.340 suku di tanah air dan itu tersebar dari Sabang sampai Merauke. Suku bangsa Indonesia di setiap daerah menggunakan bahasa ibu yang berbeda dan itu tidak menjadi alasan dan hambatan untuk bangsa Indonesia dalam berkomunikasi, karena Bahasa Indonesia sendiri lah yang menjadi penyatu dan bahasa komunikasi ketika seseorang berkomunikasi di luar daerah bahasanya tersendiri.

Read More

Spekulasi tentang Asal Usul Bahasa

Studi tentang bahasa berangkat dari asal usul bahasa atau glottogony yang sudah lama dilakukan dan dicoba oleh para ilmuan seperti sociology, psikolog dan filsuf. Alih alih menyimpulkan kapan manusia menggunakan bahasa untuk pertama kali, dan tidak ada satupun orang bahkan para ahli bahasa yang mengetahui persis asal usul bahasa tersebut.

Sedikit dari para ahli sejarah menyimpulkan jika asal-usul bahasa muncul pertama kali pada 3000 SM, dan pembuktian itu pun hanya sebatas spekulatif dan tidak terdapat bukti yang kuat, sehingga sampai saat ini belum ditemukan kapan kepastian bahasa pertama kali muncul dan dipakai di kehidupan sehari-hari bagi mahluk yang hidup di Dunia.

Poliglot 

Banyak di antara  public figure yang belomba-lomba untuk menguasai bahasa asing dari seluru penjuru dunia. Sehingga mereka bisa menggunakan banyak bahasa yang berbeda hingga layak disebut “poliglot” alias orang yang menguasai berbagai macam bahasa.

Natalie Portman seorang wanita hebat yang dilahirkan dari ayah berdarah Israel dan Ibu berdarah Amerika, membuat wanita ini terbiasa menggunakan 2 bahasa sejak belia yakni bahasa Ibrani dan Inggris, Natalie sangat hobbi dengan travelling ke berbagai negara sehingga hobbinya tersebut mendorong dirinya untuk menguasai berbagai macam bahasa asing dan dia pun tekun mempelajari bahasa asing dengan alasan agar mudah berkomunikasi dengan orang sekitar. Selain Bahasa Ibrani dan Inggris, wanita ini mampu menggunakan Bahasa Prancis, Jerman, Jepang dan Spanyol.

Contoh lainnya yaitu Jose Mourinho yang merupakan seorang pelatih Tim Sepak Bola ini tidak hanya genius dalam hal taktik Sepakbola saja. Pelatih yang terkenal dengan julukan “The Special One” ini tidak banyak yang tahu dan tidak disangka-sangka adalah seorang Poliglot juga. Jose memiliki pengalaman yang luas dalam melatih Sepakbola sehingga dirinya menguasai dan fasih dalam banyak bahasa seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Italia.

Selanjutnya masih sangat banyak public figure yang berlomba-lomba dalam menguasai bahasa asing dalam kehidupan sehari hari. Karna tidak bisa dipungkiri bahwa di era modern ini mengusai bahasa asing sangatlah dibutuhkan dan sangat berpengaruh positif bagi karier setiap insan. Selain itu juga bisa membuka wawasan global dari penjuru dunia. Dari itu sudah tidak mengherankan jika lembaga lembaga private bahasa sudah makin membeludak di setiap daerah. Karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan bahasa asing.

Walau terkadang masih sangat disayangkan di tengah-tengah kehidupan yang kita alami saat ini banyak bahasa yang disalahgunakan oleh masyarakat sekitar. Bahkan sangat mirisnya anak-anaklah yang menyelewengkan bahasa dengan menggunakan kata yang tidak baik. Itu semua dampak dari faktor lingkungan sekitar yang ditempatinya. Oleh karna itu, seseorang cendikiawan pernah berkata “warnailah lingkungan sekitar mu, dan Jangan mau di warnai oleh lingkungan sekitar mu” dan hiduplah dengan kalimat long life for Education. Pesan terakhir, sematkan dalam benak dan pikiran kata-kata ini; Language is a window to the world, language unites people from various countries.

Related posts