Opsi Terbaik Wisata Keluarga, Taman Bambu Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu Wilayah/Kota di Banten dengan area Industri yang besar. Di samping termasuk daerah sentraindustri, Kota Tangerang juga menawarkan opsi terbaik untuk keluarga yang sedang mencari tempat sekedar jalan-jalan atau wisata bersama.

Siapa sangka jika ternyata Kota Tangerang ternyata memiliki alternatif bagi teman-teman atau keluarga yang ingin merefresh kepenatan pikiran atau mencari moodboster dengan suasana yang jauh dari kebisingan dan lalu lalang kendaraan. Tempat ini bernama “Taman Bambu”. Tempat ini adalah wujud nyata dari program pemerintah untuk mewujudkan RTH (Ruang Terbuka Hijau) menjadi taman atau spot-spot wisata bagi keluarga khususnya masyarakat Kota Tangerang.

Pemerintah Daerah Kota Tangerang berhasil membuat salah satu daerah dari kondisi atau keadaan Kota yang tidak menarik serta terbengkalai menjadi taman tematik yang beralamatkan di Jln. Perintis Kemerdekaan, Kel. Babakan, Kota Tangerang, Banten. Taman tematik yang dibuat oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan bersama Komunitas Bambu Nusantara ini pasalnya menawarkan ide eduwisata, selain berwisata tentunya teman-teman atau keluarga yang berkunjung dapat sekaligus belajar mendapatkan tambahan wawasan pengetahuan. Bukan saja namanya Taman Bambu, tetapi terlihat dari berbagai sudut pandang pun memang bahan dasar dari gerbang utama, jalan setapak, bangku, saung semuanya dibuat dengan bambu.

Siapa yang tidak heran dengan wisata Taman Bambu, setelah memasukinya seakan-akan pengunjung disajikan dengan pemandangan serba berbahan dasar bambu dengan berbagai jenis serta nilai ekonomisnya. Pohon bambu yang dipandang hanya sebagai pohon atau kayu tambahan dalam bangunan telah berhasil disulap, sehingga membuat wisatawan yang datang terkagum-kagum dengan keunikan, kesejukan alami, dan suasana yang tenang. Sangat berbeda sekali dengan konsep taman yang lainnya, Taman Bambu Kota Tangerang justru menyajikan konsep rekreasi dengan susasan khas Indonesia yang asri, dimana pengunjung disambut dengan patung perempuan dengan tinggi kira-kira 2 meter yang menari Lenggang Cisadane, patung orang naik sepeda, perahu kayu panjang yang dapat dijadikan sebagai bangku, serta jembatan bambu yang cocok sekali untuk dijadikan spot berfoto. Jembatan bambu ini sering menjadi icon pertama tempat berfoto para pengunjung dengan kapasitas maksimal hanya 10 orang, sehingga banyak orang-orang yang antri hanya untuk mengambil gambar diatasnya.

Taman Bambu yang didirikan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan tahun 2016 yang buka beroperasi setiap hari pukul 10.00-22.00 WIB ini tepatnya berada bersebrangan dengan Taman Potret Cikokol, kira-kira berjarak 18 km dari BSD City. Jika teman-teman atau keluarga hendak berkunjung dari arah  Jakarta, teman-teman dapat melewati Jln Raya Pantura dengan estimasi waktu sekitar 50-60 menit.

Lebih menariknya adalah biaya untuk masuk yang tidak ada di loket, sebab bagi pengunjung, teman-teman atau wisatawan yang hendak berkunjung hanya dikenakan biaya parkir 2 ribu hingga 5 ribu rupiah saja, jadi bagi yang ingin rekreasi ke Taman Bambu Kota Tangerang tidak dikenakan biaya, alias gratis. Orang-orang yang berkunjung dapat berjalan-jalan mengelilingi taman melewati setapak bambu-bambu yang dihiasi oleh lampion bulat berbahan bambu yang membuat suasana ketika malam hari menjadi luar biasa seperti berada di dimensi lain.

Meskipun Taman Bambu terletak di pinggir jalan yang riuh keramaian, namun tempat wisata ini benar-benar dapat dijadikan alternatif bersantai karena udaranya yang lebih sejuk. Apalagi ketika malam tiba, suasana akan berubah romantis dengan sinar lampion tentunya bagi para pasangan yang berkunjung.

Bagi para pengunjung tentunya tidak perlu khawatir untuk beristirahat atau melaksanakan ibadah, sebab di sana tersedia Masjid sekaligus toilet yang nyaman dan benar-benar terjaga kebersihannya. Selain itu juga banyak tempat duduk bangku dari bambu dengan jaringan wifi gratis, serta tempat parkir luas dan terjamin keamanannya membuat semua yang datang ingin berlama-lama tinggal dan tidak pernah pulang.

Hal yang paling mengesankan adalah ketika pengunjung telah memasuki gerbang utama bambu yang membuat seolah-olah area tersebut adalah suatu perkampungan di dunia lain dengan pohon yang lebat dan oksigen yang segar. Dekorasi taman yang berbahan dasar bambu ini sangat mengejutkan, ternyata bambu adalah pohon yang apat dibuat menjadi apapun.

Demikianlah Taman Bambu yang dibuat dengan rencana eduwisata dapat menginspirasi dengan kreatifitas setiap pengunjung yang datang. Banyak wisatawan yang datang sekedar untuk mencari tempat nongkrong bahkan hanya sebatas mengabadikan momen bersama keluarga atau pasangannya dengan berfoto di tengah taman yang terkesan kampung tradisional dari bambu.

 

 

 

 

 

 

Related posts