Penguasaan bahasa pada setiap manusia memiliki perkembangan yang berbeda, dengan proses yang dilalui oleh manusia dari sejak lahir sampai menemukan kefasihan dalam bahasa tentu tidak mudah untuk dilakukan. Kita dapat melihat perkembangan balita disekitar lingkungan keluarga, masyarakat, dan yang terdekat adalah anak kita sendiri sehingga perkembangan bahasa yang diperolehnya akan terus terpantau.
Saya mencoba memperhatikan perkembangan bahasa yang diperoleh oleh balita umut 1,5 tahun yang sudah bisa menirukan beberapa kata yang diserap oleh daya ingat anak tersebut, ini menandakan bahwa setiap orang memiliki perkembangan yang tidak bisa dilakukan secara langsung, kata yang terucap sejak kecil misalkan kata “njih” karena dilahirkan ditanah jawa lebih tepatnya di Yogyakarta, kata tersebut terus digunakan oleh seorang balita sampai menemukan bahasa yang dapat dia peroleh dan dicernanya sehingga dalam pengucapannya sudah tidak ragu lagi meskipun masih terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam makna yang diinginkan.
Proses pemerolehan bahasa tersebut merangsang keaktifan anak dalam mengolah bahasa yang diserap sehingga memiliki daya ingat untuk terus mengulang kata-kata hasil dari ingatan atau pendengaran balita secara terus menerus.
Psikolinguistik memperhatikan proses-proses pemerolehan bahasa sampai menemukan kalimat yang diamati oleh balita saat mendengarkan atau diajak berkomunikasi dengan lawan bicara, proses tersebut akan merangsang daya tangkap balita yang akan diteruskan kedalam memori ingatan sehingga kata tersebut dapat dirangkai menjadi sebuah ucapan sederhana sebagai contoh “mam” kata tersebut proses pemerolehannya dengan sangat lama sesuai perkembangan balita.
Hal tersebut dapat kita kerucutkan pada teori pemerolehan bahasa sebagai berikut:
- Formatif : otak mulai merespon stimulus
- Linguistik : proses bahasa yang tidak utuh belum dapat difahami dengan baik
- Kognitif : Balita mulai memahami kata yang diujarkan
- Pemerolehan Bahasa : memulai menggunakan bahasa ibu
Proses diatas tentu saja akan berbeda dengan perkembangan balita lainnya, sehingga saya memiliki pandangan bahwa setiap manusia memiliki psikologis dan dari psikologis terabut akan memperoleh bahasa sebagaimana pendapat Ferdinand de Saussure ilmuan kebangsaan swiss dan weiss menjelaskan bahwa peranan mental akan mempengaruhi bahasa manusia sehingga mental terbentuk akan memleroleh bahasa dan bahasa akan terbentuk oleh prilaku.
1 comment
Comments are closed.