Teori-Teori Manajemen yang Dipelajari Manajer Perusahaan
Apabila kamu telah diberi kesempatan menjadi seorang manager, sudah seharusnya kamu memiliki banyak wawasan tentang manajemen, sobat. Dalam buku “Management In The Public karya John D. Millet” menjelaskan bahwa manajemen adalah proses memimpin dan memberi arahan agar seseorang bekerja secara terorganisasi dan mencapai tujuan tentunya. Nah, bisa dipahami bahwa untuk memperluas wawasan tentang ilmu manajemen, yang perlu diperhatikan yaitu kamu harus mengetahui teori para ahli profesional dalam mengatur perusahaan, kawan. Teori tersebut terbagi menjadi lima bagian, ya.
Teori pertama ini datang dari Frederick Winslow Taylor. Ia adalah penasihat dan manajer perusahaan yang pertama kali mempelajari prestasi teori secara ilmiah, kawan. Frederick ini diberi julukan “Bapak manajemen ilmiah”. Mengapa begitu? Karena observasi dan penelitiannya mampu membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Ia telah membagi manajemen ilmiah menjadi empat prinsip, prinsip pertama yaitu perlunya mempelajari bagian-bagian dasar dalam bekerja, prinsip kedua yaitu kemampuan mengontrol karyawan agar bertanggung jawab, prinsip ketiga yaitu menyediakan ruang yang efisien bagi karyawan untuk melakukan pelatihan pengembangan maupun pendidikan, dan yang terakhir yaitu dibutuhkannya kolaborasi yang baik antara manajer dan tenaga kerja, ya.
Teori yang kedua ini berasal dari Elton Mayo. Ia meyakini bahwa suatu produktivitas dapat terlaksana ketika manajer mampu berusaha untuk tetap meningkatkan kualitas dan kepuasan pekerjaan kepada para karyawannya. Misalnya dengan memberikan ruang lingkup seperti suhu yang cukup, pencahayaan yang memadai, waktu untuk beristirahat, memberi dukungan atau motivasi, dan mengapresiasi karyawannya. Karena perhatian dan penghargaan dari manajer inilah yang memotivasi para karyawan dalam bekerja terlepas karena imbalan gaji semata.
Teori ketiga datang dari Max Weber. Teori Max Weber biasa disebut dengan Tipe Ideal. Pekerjaan dikatakan ideal ketika aktivitas, krtik, dan saran di dalamnya dilakukan secara rasional dan sistem kerjanya terlihat secara jelas. Nah, mengenai prinsip yang dilakukan dalam menggunakan sistem ini yaitu adanya manajemen hierarki (tingkatan) sehingga ada aturan dan tata kelola yang memang nyata. Max Weber telah membagi teori birokrasinya menjadi beberapa bagian, pertama yaitu sentralisasi dalam mengambil ketetapan dan kekuasaan, kedua yaitu birokrasi dilaksanakan dengan jelas, ketiga yaitu pembagian kerja dengan jelas, keempat yaitu penekanan tentang pentingnya peraturan tentang fungsi pekerjaan serta memiliki otoritas, ya.
Teori keempat ini berasal dari Henry Fayol. Henry menjelaskan pentingnya memperhatikan daya produksi pabrik dan pekerja, sobat. Fayol meyakini keberhasilan manajer bukan hanya dari mutu pribadinya, melainkan penggunaan metode yang tepat sasaran juga, ya. Ia juga membagi manajemen menjadi lima macam. Pertama yaitu perencanaan tentang urutan struktur agar mencapai target, kedua yaitu pengorganisasian untuk mengatur kebutuhan sumber daya manusia dan material dalam melaksanakan rencana, ketiga yaitu memberi arahan kepada karyawan agar melaksanakan pekerjaannya dengan baik, keempat yaitu mengelola kegiatan organisasi agar berjalan lancar tentunya, kelima yaitu pengendalian seperti melakukan pengawasan serta memantau target rencana untuk memverifikasi rencana tersebut agar terlaksana sebagaimana mestinya.
Teori di atas merupakan gambaran sedikit dari banyaknya teori yang dipelajari oleh setiap manajer perusahaan. Semoga dengan adanya tulisan singkat ini dapat membuka tabir wawasan pembaca tentang pentingnya mengelola manajemen dan sumber daya manusia dalam setiap perusahaan, sehingga perusahaan bisa berjalan dengan baik dan terencana.