Pada bagian satu sudah dijelaskan tentang apa itu tilawati. Pada bagian kedua ini akan disajikan tentang bagaimana teknis pengaturan pembelajaran tilawati. Namun sebelum membahas secara detail, perlu diketahui tentang target dalam pembelajaran tilawati. Target yang jelas sangat menentukan langkah-langkah dalam pembelajaran dan mengukur keberhasilan atau ketercapaian kompetensi baca al qur’an.
Target pembelajaran Tilawati sebagaimana yang tertuang dalam buku Strategi Pembelajaran Al-Qur’an Metode Tilawati karya Abdurrohim Hasan, M. Arif dan Abdur Rouf sebagai berikut.
Target Kualitas
Yang dimaksud dengan target kualitas adalah sebagai berikut.
Pertaama tartil membaca Al-Qur‟an: diharapkan setelah santri menyelesaikan seluruh paket pembelajaran, santri mampu membaca al-Qur‟an secara tartil yaitu menguasai fashohah secara praktek, menguasai tajwid secara teori dan praktek, menguasai ghorib dan musykilat secara teori dan praktek dan suaranya jelas dan lantang dalam membaca al-Qur‟an serta menguasai lagu rost tiga nada.
Kedua khatam al-Qur‟an 30 juz yaitu santri dinyatakan selesai jika telah khatam al-Qur‟an 30 juz dengan cara tadarrus dan lulus munaqosyah.
Ketiga memiliki pengetahuan dasar-dasar agama, ketuntasan belajar siswa dilengkapi dengan pengetahuan agama diantaranya: hafalan surat pendek, hafalan ayat-ayat pilihan, hafal bacaan sholat, hafal do’a-do’a harian, memahami pelajaran fiqih, sejarah, akhlaq dan lain-lain.
Target Waktu
Untuk menuntaskan seluruh materi ditempuh selama tiga tahun, dibagi dalam dua jenjang yaitu sebagai berikut.
Pertama, Dasar (Tilawati jilid 1 – jilid 5). Jenjang ini diselesaikan dalam waktu 15 bulan dengan ketentuan: 5 kali tatap muka dalam satu minggu, 75 menit setiap tatap muka dan dalam satu kelas maksimal 15 siswa.
Kedua, Lanjutan (Tadarrus Al-Qur‟an 30 juz). Jenjang ini diselesaikan dalam waktu 18 bulan dengan ketentuan: 5 kali tatap muka dalam satu minggu, 75 menit setiap tatap muka dan dalam satu kelas maksimal 15 siswa.
Kemudian bagaimana proses pembelajaran tilawati yang diterapkan guru. Berikut disampaikan teknik pembelajaran al-Qur’an melalui metode Tilawati sebagai berikut.
- Klasikal
Klasikal adalah Proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara bersama-sama atau berkelompok dengan menggunakan alat peraga. Dalam teknik ini biasanya diberi waktu 15 menit. Manfaat Klasikal praga adalah agar santri terbiasa dengan bacaan yang dibaca sehingga santri mudah untuk melancarkan bacaannya. Selain itu dengan teknik klasikal ini santri mudah dalam penguasaan lagu rost, sehingga santri mampu untuk melancarkan halaman-halaman awal ketika santri sudah pada halaman akhir. Dalam menerapkan klasikal peraga diatas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
-
- Alokasi waktu klasikal 15 menit tidak boleh dikurangi
- Pada saat klasikal tehnik 2 dan 3 guru harus ikut membaca, karena sebagai komando agar santri ikut membaca
- Tidak diperkenankan menunjuk salah satu santri untuk memimpin klasikal atau menunjuk santri untuk membaca; dan
- Saat memimpin klasikal guru hendaknya bersuara jelas dan lantang, untuk menggugah semangat belajar santri.
- Baca simak
Baca simak adalah adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara membaca bergiliran yang satu membaca dan yang lain menyimak dengan durasi waktu 30 menit. Manfaatnya adalah selain santri tertib dan tidak ramai pembagian waktu setiap santri adil. Baca simak juga melatih santri untuk bersikap toleransi terhadap temannya yang membaca, sehingga santri yang tidak membaca itu bisa menyimak dan mendengarkan yang sama dengan membaca dalam hati. Penerapan Tehnik Baca Simak:
-
- Guru menjelaskan pokok bahasan pada halaman yang akan dibaca;
- Baca Simak diawali dengan membaca secara klasikal pada halaman yang akan diajarkan pada pertemuan tersebut. Sedangkan tehnik yang digunakan disamakan dengan tehnik klasikal peraga pada saat itu; dan
- Santri membaca tiap baris bergiliran sampai masing-masing santri membaca 1 halaman penuh dalam bukunya.
Setelah diketengahkan perihal langkah langkah dalam kegiatan inti pembelajaran Tilawati, berikut disampaikan tentang macam-macam evaluasi atau munaqosyah yang dilaksanakan dalam metode Tilawati.
Pertama Pre test. Ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengetahui kemampuan santri sebelum mereka mengikuti proses pembelajaran sebagai bahan untuk pengelompokkan kelas.
Kedua Harian. Evaluasi ini adalah evaluasi yang dilaksanakan setiap hari oleh guru untuk menetukan kenaikan halaman buku Tilawati secara bersama dalam satu kelas.
Ketiga Kenaikan jilid. Maksudnya adalah evaluasi yang dilakukan secara periodik oleh munaqisy lembaga untuk menentukan kenaikan jilid buku Tilawati.
Uraian di atas sudah dijelaskan tentang langkah langkah pelaksanaan pembelajaran al qur’an dengan metode tilawati. Kunci utama dalam pembelajaran menggunakan metode tilawati ini yaitu adanya konsistensi (istiqomah) dalam pelaksanaan langkah langkah pembelajaran tilawati di atas. Selain itu penguasaan guru terhadap materi tilawati menjadi aspek esensial dalam pembelajaran al qur’an Tilawati.